Menurut sejarah, angka romawi sudah ada sejak zaman romawi kuno. Angka Romawi dituliskan dengan simbol dari angka yang tersedia kemudian ditambahkan atau dikurangkan. Untuk angka yang lebih besar (≥5.000), sebuah garis ditempatkan di atas simbol indikator perkalian dengan 1.000.
Angka Romawi sangat umum digunakan sekarang ini, antara lain digunakan di jam, bab buku, penomoran sekuel film, penomoran seri event olahraga seperti Olimpiade.
Pada zaman dahulu kala orang romawi kuno menggunakan penomoran tersendiri yang sangat berbeda dengan sistem penomeran pada zaman seperti sekarang. Angka romawi hanya terdiri dari 7 nomor dengan simbol huruf tertentu di mana setiap huruf melambangkan /memiliki arti angka tertentu.
Awalnya system perhitungannya diadaptasi dari system perhitungan milik bangsa Etruscan. Berhubung angka- angka Etruscan susah buat ditulis maupun di baca, akhirnya pada abad pertengahan angka romawi di sederhanakan. Contoh dalam bahasa Etruscan tertulis angka- angka : I ^ X П 8 П. Dalam eretan angka romawi yang baru angka –angka itu berubah menjadi : I V X L C M. Yang unik dalam deretan angka romawi tersebut, kalo diperhatikan tidak ada angka 0.
Lambang bilangan romawi merupakan lambang bilangan yang digunakan bangsa Romawi. Bilangan Romawi tidak banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Kita biasa menemukan penggunaan lambang bilangan Romawi di nama jalan, alamat rumah, nama sekolah dan lain-lain.
Contoh ;
1. Ana tinggal bersama kedua orng tuanya di jalan H. Syamsudin III no. 33
2. Daerah Istimewa Yogyakarta dipimpin oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X.
3. Desi menonton film bersama teman-temannya di Cinema XXI.
Secara umum bilangan Romawi terdiri dari 7 angka( dilambangkan dengan huruf) sebagai berikut.
– I melambangkan bilangan 1
– V melambangkan bilangan 5
Awalnya system perhitungannya diadaptasi dari system perhitungan milik bangsa Etruscan. Berhubung angka- angka Etruscan susah buat ditulis maupun di baca, akhirnya pada abad pertengahan angka romawi di sederhanakan. Contoh dalam bahasa Etruscan tertulis angka- angka : I ^ X П 8 П. Dalam eretan angka romawi yang baru angka –angka itu berubah menjadi : I V X L C M. Yang unik dalam deretan angka romawi tersebut, kalo diperhatikan tidak ada angka 0.
Padahal konon konsep zero (0) sebagai angka sudah dikenal oleh bangsa romawi sejak agama Kristen muncul. Soalnya dalam pembuatan kalender kristiani, zero amat penting untuk menentukan hari paskah. Angka 0 diganti jadi huruf N. huruf N itu singkatan dari Nulla, sebuah kata dalam bahasa latin yang memiliki arti Nothing (tidak ada).
Lambang bilangan romawi merupakan lambang bilangan yang digunakan bangsa Romawi. Bilangan Romawi tidak banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Kita biasa menemukan penggunaan lambang bilangan Romawi di nama jalan, alamat rumah, nama sekolah dan lain-lain.
Contoh ;
1. Ana tinggal bersama kedua orng tuanya di jalan H. Syamsudin III no. 33
2. Daerah Istimewa Yogyakarta dipimpin oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X.
3. Desi menonton film bersama teman-temannya di Cinema XXI.
Secara umum bilangan Romawi terdiri dari 7 angka( dilambangkan dengan huruf) sebagai berikut.
– I melambangkan bilangan 1
– V melambangkan bilangan 5
Tidak ada komentar:
Posting Komentar