Kata Kata Mutiara Islami Hujan
Kerinduan dan kebijaksanaan bisa datang dari derasnya hujan yang mengalir membasahi bumi. Kata seorang teman, seberapa sering pun hujan jatuh, ia pasti kembali lagi untuk menghidupkan bumi kita yang kering.
Hujan mengajarkan kita arti keikhlasan. Hujan juga mengajarkan kita makna perjuangan. Sungguh orang-orang yang berjuang dengan ikhlas, takkan pernah berhenti meski terjatuh berkali-kali, layaknya air hujan yang senantiasa kembali dan membumi.
Layaknya hujan, rindu adalah gerimis yang melebat tiba-tiba. Mengingatkanku akan parasmu. Selalu dan tiba-tiba
Saat hujan bertabrakan dengan rindu, aku basah menikmatinya dalam diam
Karena pelangi takkan muncul tanpa gerimis air hujan, itu artinya takkan ada kebahagiaan tanpa penderitaan-penderitaan kecil
Hujan membuat segalanya indah, dalam keheningan dan rintik-rintik kecilnya
Hujan mengajarkan kita betapapun kita tinggi, ada saatnya untuk membumi
Rasa sayang yang mendalam bagaikan hujan yang turun di malam hari. Ia datang meski tak menjanjikan pelangi
Kadang tanpa mendung pun hujan datang. Mungkin ia tak tahan menahan rindunya terhadap bumi
Biarkan setiap kejadian yang berlalu larut dan basah dalam hujan
Andai tak ada hujan, kita mungkin tak pernah tahu arti penting kerinduan dan kehidupan
Hujan lebih mengerti bagaimana menenangkan hati yang sedang berkecamuk
Hidup kadang seperti hujan. Jika tak suka maka berteduh lah
Sederas apapun, semenakutkan apapun, sesakit apapun, hujan tetaplah air yang menghadirkan kelembutan
Kasih itu menghangatkan seperti sinar mentari setelah hujan
Cinta kadang bagaikan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada
Carilah sahabat yang mampu menempuh hujan bersama kita, bukan yang hanya sekedar menumpang payung lalu beranjak tatkala hujan berhenti
Banyak yang basah karena hujan namun hanya sedikit yang bisa merasakannya
Mereka yang tak pernah menari di bawah hujan tak tahu rasanya basah
Hujan memilih untuk membasahi bumi karena dia tahu bahwa ada saatnya bagi hujan untuk kembali menjadi awan
Demikian kata kata bijak yang tak sengaja terukir di bawah rintikan hujan yang membumi
Aku ingin berjalan di derasnya hujan agar tak ada satu orang pun yang tahu kalau aku sedang menangis saat ini.
Aku ingin kau tahu, diam-diam, aku selalu menitipkan harapan yang sama ke dalam beribu-ribu rintik hujan: aku ingin hari depanku selalu bersamamu.
Aneh, memang: selalu ada yang membuat terlena dan tak berdaya pada hujan, pada rintik dan aromanya, pada bunyi dan melankolinya, pada caranya yang pelan sekaligus brutal dalam memetik kenangan yang tak diinginkan.
Bagiku, hujan menyimpan senandung liar yang membisikan 1001 kisah.
Butuh hujan dan terik untuk melihat pelangi.
cintamu tak lebih dari hujan jatuh yang tak jadi. bukannya membasahi, malah menggantung di atas bumi.
dan, ah kau memanggilku dalam basah hujan dan aku tak cukup rindu untuk kembali dalam teduhmu
Derasnya hujan yang tiap-tiap hari turun dari langit dengan berikan banyak faedah untuk makhluk-Nya sama juga dengan cintamu padaku yang senantiasa berikan beragam jenis narasi di hidupku.
Di rimbun dedaunan, setetes hujan semalam bersembunyi, lalu mengalir, ke mata air dimana kamu jadi muara
gerimis hujan bagaikan tirai antara resah dan rindu, kutitipkan salam kepada kicauan yang berteduh
Hitunglah ada berapa banyak rintik hujan yang jatuh,maka sebanyak itu pula rinduku yang sampai padamu
Ini benar menyisir, sela-sela kenangan dijatuhi hujan; namamu terbasahi lagi dikepalaku
Kata penyair, hujan selalu identik dengen kesedihan. Tapi bagi kau bunga, sedang aku ingin jadi hujan yang menyirami.
Ketika itu, punggungku ialah hujan yang melukis perpisahan. Mengharuskan kepergian yang tak pernah hati ikhlaskan.
Ketika kamu mencintainya dan kamu hanya mendapat hujan, maka cintailah aku sebagai pelangimu.
Membersamaimu ketika hujan adlh anganku disore hari. Bagiku, kamu adlh hujan yg menentramkan dan datang disaat yang kuharapkan.
Merenungkan hadirmu disini, tetes rinai hujan jadi teman diri, rindu jadi sedingin hati, jarak yang terpisah jadi saksi
Seperti kanvas putih yang tersapu warna-warna homogen indah.
Sesungguhnya, ia senantiasa berharap hujan kan selalu datang, kerna hanya hujan yang mau memahami setiap tetes air matanya.
Tiap tetesnya yang merdu berbisik lembut, menyuarakan nyanyian alam yang membuatku rindu mengendus bau tanah basah.
Yang basah selain hujan itu tangis, sedih rindu yang menyelimuti, dua hati jadi jauh karena beda, itu kita katanya
Aku ingin berjalan di derasnya hujan agar tak ada satu orang pun yang tahu kalau aku sedang menangis saat ini.
Aku merasa kesepian di tengah keramain, di iringi rintik hujan..hanya butuh dekap kehangatan dan sedikit perhatian
Aku sudah mulai bosan menjadi penikmat hujan-mu, bisakah kini kau tuntun aku menuju altar pelangi bahagiamu
Andai tak ada hujan, kita mungkin tak pernah tahu arti penting kerinduan dan kehidupan
Banyak yang basah karena hujan namun hanya sedikit yang bisa merasakannya
Biarkan setiap kejadian yang berlalu larut dan basah dalam hujan
Carilah sahabat yang mampu menempuh hujan bersama kita, bukan yang hanya sekedar menumpang payung lalu beranjak tatkala hujan berhenti
Cinta kadang bagaikan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada
Hidup kadang seperti hujan. Jika tak suka maka berteduh lah
Hujan ialah tempat pelarian yang indah, tempat paling mudah untuk menyembunyikan perasaan yang membuncah ruah
Hujan memilih untuk membasahi bumi karena dia tahu bahwa ada saatnya bagi hujan untuk kembali menjadi awan
Hujan mengajarkan kita betapapun kita tinggi, ada saatnya untuk membumi
jiwanya sendu setiap hujan turun ,mukanya pucat saat mendngar hari ini hujan badai ,tangisnya jatuh bersama air hujan
Kadang tanpa mendung pun hujan datang. Mungkin ia tak tahan menahan rindunya terhadap bumi
Ketika itu, punggungku ialah hujan yang melukis perpisahan. Mengharuskan kepergian yang tak pernah hati ikhlaskan.
Masih ingatkah kamu waktu kita bermain hujan berdua, Seandainya iya. masih adakah inginmu untuk melakukannya lagi
Mereka yang tak pernah menari di bawah hujan tak tahu rasanya basah
Rasa sayang yang mendalam bagaikan hujan yang turun di malam hari. Ia datang meski tak menjanjikan pelangi
Sederas apapun, semenakutkan apapun, sesakit apapun, hujan tetaplah air yang menghadirkan kelembutan
Selalu ada kisah di balik rintik hujan yang terlanjur jatuh. Entah itu kecupmu, entah itu lukaku yang membir
Kerinduan dan kebijaksanaan bisa datang dari derasnya hujan yang mengalir membasahi bumi. Kata seorang teman, seberapa sering pun hujan jatuh, ia pasti kembali lagi untuk menghidupkan bumi kita yang kering.
Hujan mengajarkan kita arti keikhlasan. Hujan juga mengajarkan kita makna perjuangan. Sungguh orang-orang yang berjuang dengan ikhlas, takkan pernah berhenti meski terjatuh berkali-kali, layaknya air hujan yang senantiasa kembali dan membumi.
Layaknya hujan, rindu adalah gerimis yang melebat tiba-tiba. Mengingatkanku akan parasmu. Selalu dan tiba-tiba
Saat hujan bertabrakan dengan rindu, aku basah menikmatinya dalam diam
Karena pelangi takkan muncul tanpa gerimis air hujan, itu artinya takkan ada kebahagiaan tanpa penderitaan-penderitaan kecil
Hujan membuat segalanya indah, dalam keheningan dan rintik-rintik kecilnya
Hujan mengajarkan kita betapapun kita tinggi, ada saatnya untuk membumi
Rasa sayang yang mendalam bagaikan hujan yang turun di malam hari. Ia datang meski tak menjanjikan pelangi
Kadang tanpa mendung pun hujan datang. Mungkin ia tak tahan menahan rindunya terhadap bumi
Biarkan setiap kejadian yang berlalu larut dan basah dalam hujan
Andai tak ada hujan, kita mungkin tak pernah tahu arti penting kerinduan dan kehidupan
Hujan lebih mengerti bagaimana menenangkan hati yang sedang berkecamuk
Hidup kadang seperti hujan. Jika tak suka maka berteduh lah
Sederas apapun, semenakutkan apapun, sesakit apapun, hujan tetaplah air yang menghadirkan kelembutan
Kasih itu menghangatkan seperti sinar mentari setelah hujan
Cinta kadang bagaikan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada
Carilah sahabat yang mampu menempuh hujan bersama kita, bukan yang hanya sekedar menumpang payung lalu beranjak tatkala hujan berhenti
Banyak yang basah karena hujan namun hanya sedikit yang bisa merasakannya
Mereka yang tak pernah menari di bawah hujan tak tahu rasanya basah
Hujan memilih untuk membasahi bumi karena dia tahu bahwa ada saatnya bagi hujan untuk kembali menjadi awan
Demikian kata kata bijak yang tak sengaja terukir di bawah rintikan hujan yang membumi
Aku ingin berjalan di derasnya hujan agar tak ada satu orang pun yang tahu kalau aku sedang menangis saat ini.
Aku ingin kau tahu, diam-diam, aku selalu menitipkan harapan yang sama ke dalam beribu-ribu rintik hujan: aku ingin hari depanku selalu bersamamu.
Aneh, memang: selalu ada yang membuat terlena dan tak berdaya pada hujan, pada rintik dan aromanya, pada bunyi dan melankolinya, pada caranya yang pelan sekaligus brutal dalam memetik kenangan yang tak diinginkan.
Bagiku, hujan menyimpan senandung liar yang membisikan 1001 kisah.
Butuh hujan dan terik untuk melihat pelangi.
cintamu tak lebih dari hujan jatuh yang tak jadi. bukannya membasahi, malah menggantung di atas bumi.
dan, ah kau memanggilku dalam basah hujan dan aku tak cukup rindu untuk kembali dalam teduhmu
Derasnya hujan yang tiap-tiap hari turun dari langit dengan berikan banyak faedah untuk makhluk-Nya sama juga dengan cintamu padaku yang senantiasa berikan beragam jenis narasi di hidupku.
Di rimbun dedaunan, setetes hujan semalam bersembunyi, lalu mengalir, ke mata air dimana kamu jadi muara
gerimis hujan bagaikan tirai antara resah dan rindu, kutitipkan salam kepada kicauan yang berteduh
Hitunglah ada berapa banyak rintik hujan yang jatuh,maka sebanyak itu pula rinduku yang sampai padamu
Ini benar menyisir, sela-sela kenangan dijatuhi hujan; namamu terbasahi lagi dikepalaku
Kata penyair, hujan selalu identik dengen kesedihan. Tapi bagi kau bunga, sedang aku ingin jadi hujan yang menyirami.
Ketika itu, punggungku ialah hujan yang melukis perpisahan. Mengharuskan kepergian yang tak pernah hati ikhlaskan.
Ketika kamu mencintainya dan kamu hanya mendapat hujan, maka cintailah aku sebagai pelangimu.
Membersamaimu ketika hujan adlh anganku disore hari. Bagiku, kamu adlh hujan yg menentramkan dan datang disaat yang kuharapkan.
Merenungkan hadirmu disini, tetes rinai hujan jadi teman diri, rindu jadi sedingin hati, jarak yang terpisah jadi saksi
Seperti kanvas putih yang tersapu warna-warna homogen indah.
Sesungguhnya, ia senantiasa berharap hujan kan selalu datang, kerna hanya hujan yang mau memahami setiap tetes air matanya.
Tiap tetesnya yang merdu berbisik lembut, menyuarakan nyanyian alam yang membuatku rindu mengendus bau tanah basah.
Yang basah selain hujan itu tangis, sedih rindu yang menyelimuti, dua hati jadi jauh karena beda, itu kita katanya
Aku ingin berjalan di derasnya hujan agar tak ada satu orang pun yang tahu kalau aku sedang menangis saat ini.
Aku merasa kesepian di tengah keramain, di iringi rintik hujan..hanya butuh dekap kehangatan dan sedikit perhatian
Aku sudah mulai bosan menjadi penikmat hujan-mu, bisakah kini kau tuntun aku menuju altar pelangi bahagiamu
Andai tak ada hujan, kita mungkin tak pernah tahu arti penting kerinduan dan kehidupan
Banyak yang basah karena hujan namun hanya sedikit yang bisa merasakannya
Biarkan setiap kejadian yang berlalu larut dan basah dalam hujan
Carilah sahabat yang mampu menempuh hujan bersama kita, bukan yang hanya sekedar menumpang payung lalu beranjak tatkala hujan berhenti
Cinta kadang bagaikan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada
Hidup kadang seperti hujan. Jika tak suka maka berteduh lah
Hujan ialah tempat pelarian yang indah, tempat paling mudah untuk menyembunyikan perasaan yang membuncah ruah
Hujan memilih untuk membasahi bumi karena dia tahu bahwa ada saatnya bagi hujan untuk kembali menjadi awan
Hujan mengajarkan kita betapapun kita tinggi, ada saatnya untuk membumi
jiwanya sendu setiap hujan turun ,mukanya pucat saat mendngar hari ini hujan badai ,tangisnya jatuh bersama air hujan
Kadang tanpa mendung pun hujan datang. Mungkin ia tak tahan menahan rindunya terhadap bumi
Ketika itu, punggungku ialah hujan yang melukis perpisahan. Mengharuskan kepergian yang tak pernah hati ikhlaskan.
Masih ingatkah kamu waktu kita bermain hujan berdua, Seandainya iya. masih adakah inginmu untuk melakukannya lagi
Mereka yang tak pernah menari di bawah hujan tak tahu rasanya basah
Rasa sayang yang mendalam bagaikan hujan yang turun di malam hari. Ia datang meski tak menjanjikan pelangi
Sederas apapun, semenakutkan apapun, sesakit apapun, hujan tetaplah air yang menghadirkan kelembutan
Selalu ada kisah di balik rintik hujan yang terlanjur jatuh. Entah itu kecupmu, entah itu lukaku yang membir
Tidak ada komentar:
Posting Komentar