Kata kata bijak novel

Kata kata bijak novel

Kata kata bijak novel | Akan selalu ada hari-hari menyakitkan dan kita tidak tahu kapan hari
itu menghantam kita. Tapi akan selalu ada hari-hari berikutnya,
memulai bab yang baru bersama matahari terbit.



Aku harus segera menyibukkan diri. Membunuh dengan tega setiap kali
kerinduan itu muncul. Berat sekali melakukannya, karena itu berarti aku
harus menikam hatiku setiap detik.

Aku semaput dalam perasaan rindu. Aku ingin menghambakan diri dalam pelukannya.

Aku sempurna tertikam oleh ilusiku sendiri. Pengkhianatan oleh hatiku
yang sibuk menguntai simpul pertanda cinta.

Alangkah banyaknya pencinta yang justru berusaha tampil hebat,
keren, gagah, sampai dia lupa menjadi dirinya sendiri.

Anak laki-laki yang baik tidak pernah meneriaki wanita apalagi
membuatnya sedih dan tersakiti.

Anak muda, jika cinta kita sungguh tulus dan suci, maka kita akan
mati-matian melindungi orang yang kita cintai dari perbuatan
merusak, melanggar kaidah agama, dan nilai-nilai kepantasan. Bukan
malah jadi (maaf) hamil sebelum menikah. "Cinta" itu bukan argumen
pembenaran. Memangnya kalau cinta jadi bebas semau kita? Itu sih
korslet.

Apa pun yang terlihat, boleh jadi tidak seperti yang kita lihat. Apa pun
yang hilang, tidak selalu lenyap seperti yang kita duga. Ada banyak
sekali jawaban dari tempat-tempat yang hilang.

Apa pun yang terlihat, boleh jadi tidak seperti yang kita lihat. Apa
pun yang hilang, tidak selalu lenyap seperti yang kita duga. Ada
banyak sekali jawaban dari tempat-tempat yang hilang.

Apa yang terjadi jika hujan tidak pernah turun lagi? Apa yang terjadi
jika kamu tidak pernah mengingatku lagi, seperti orang-orang yang lupa
tentang hujan?

Apalah arti cinta? Ketika kami menangis terluka atas perasaan yang
seharusnya indah? Bagaimana mungkin, kami terduduk patah hati atas
sesuatu yang seharusnya suci dan tidak menuntut apapun?

Apalah arti kehilangan? Ketika kami sebenarnya menemukan banyak saat
kehilangan, dan sebaliknya, kehilangan banyak pula saat menemukan.

Bagaimanapun keadaan kita, mau sedih, bahagia, waktu tidak pernah
berhenti menunggu. Waktu tetap berjalan.

Bagian terbaik jatuh cinta adalah perasaan itu sendiri.

Banyak orang yang kadang lupa bertanya muasal uang kalau dia
terlanjur menikmatinya. Anak lupa bertanya pada bapak. Istri lupa
bertanya pada suami.

Begitulah hidup, kadang di atas, kadang di bawah. Kadang berjaya, kadang
terhina.

Benarlah kata orang, meski semua hal itu adalah kenangan
menyakitkan, kita baru merasa kehilangan setelah sesuatu itu
benar-benar pergi, tidak akan mungkin kembali lagi.

Bergenit-genit, bermanja-manja saat bicara dan menulis itu bukan proses
pendewasaan. Bukan juga kreatifitas. Bukan prestasi. Apalagi di dunia
maya. Sama sekali tidak keren.

Berhentilah bertanya bagaimana menemukan pasangan yang baik.
Mulailah menjadi orang yang baik dan terus lebih baik. Maka dengan
sendirinya akan ditemukan.

Berikanlah hadiah sebuah buku kepada seseorang yang amat kau hargai.

Bersabar dan diam lebih baik. Jika memang jodoh akan terbuka sendiri
jalan terbaiknya. Jika tidak, akan diganti dengan orang yang lebih baik.

Bung, hidup ini hanya senda gurau. Jangan terlalu seriuslah apalagi
ngotot-ngototan. Sesekali mari kita tertawa, mengolok-olok diri sendiri.

Carilah orang-orang yang tidak mudah bilang suka, tapi saat bilang,
dia langsung bawa satu rombongan keluarga.

Cinta adalah perbuatan. Kata-kata dan tulisan indah adalah omong kosong.

Cinta bukan sekedar soal memaafkan. Cinta bukan sekedar soal
menerima apa adanya. Cinta adalah harga diri.

Cinta itu beda-beda tipis dengan musik yang indah. Ya, cinta itu macam
musik yang indah. Bedanya, cinta sejati akan membuatmu tetap menari
meskipun musiknya telah lama berhenti.

Cinta itu tidak selalu melekat pada kebersamaan, tapi melekat pada
doa-doa yang disebutkan dalam senyap.

Cinta pertama itu tidak spesial; karena yang paling spesial adalah cinta
terakhir dan itu selama-lamanya. Tetapi jika kalian beruntung, akan
lebih spesial lagi jika cinta pertama itu sekaligus menjadi cinta
terakhir dan selama-lamanya.

Cinta sejati selalu menemukan jalan.

Cinta sejati selalu menemukan jalan. Ada saja kebetulan, nasib, takdir
atau apalah sebutannya. Tapi sayangnya, orang-orang yang mengaku sedang
dirundung cinta justru sebaliknya, selalu memaksakan jalan cerita,
khawatir, cemas, serta berbagai perangai norak lainnya. Tak usahlah kau
gulana, wajah kusut. Jika berjodoh, Tuhan sendiri yang akan memberikan
jalan baiknya. Kebetulan yang menakjubkan.

Cinta selalu saja misterius. Jangan diburu-buru, atau kau akan
merusak jalan ceritanya sendiri.

Cukup ajaran agama sebagai petunjuk hidup kita. Tidak perlu paham yang
lain. Cukup kitab suci, hadits-hadits sahih yang menjadi pedoman, tidak
butuh isme-isme, ajaran-ajaran lainnya. Banggalah dengan identitas agama
kita. Bahkan saat kita di tempat jauh, di negeri-negeri orang, sendirian.

Dan jangan menghukum kebersamaan dengan kesendirian. Karena, aduhai,
kita tidak memutuskan bersama hanya karena bosan sendiri.

Daun yang jatuh tak pernah membenci angin. Dia membiarkan dirinya jatuh
begitu saja. Rak melawan, Mengikhlaskan semua.

Dengan terus melangkah, cepat atau lambat, semua beban kenangan akan
tertinggal di belakang.

Di dunia ini tidak ada yang lebih banyak membuka kunci pintu dibanding
berkenaalan dengan banyak orang, silaturahim.

Diamnya jauh lebih menyakitkan dibandingkan marahnya. Aku lebih baik
dimarahi karena bertanya banyak hal kepadanya, dibandingkan tatapan
kosong.

Habiskan masa-masa sulit kau dengan teman terbaik, maka semua akan lebih
ringan.

Hanya kesetiaan pada prinsiplah yang akan memanggil
kesetiaan-kesetiaan terbaik lainnya.

Hanya orang-orang dengan hati damailah yang boleh menerima kejadian
buruk dengan lega.

Hidup harus terus berlanjut tidak peduli seberapa menyakitkan atau
membahagiakan, biar waktu yang jadi obat.

Hidup ini adalah perjalanan panjang dan tidak selalu mulus. Pada hari ke
berapa dan pada jam ke berapa, kita tidak pernah tau, rasa sakit apa
yang harus kita lalui. Kita tidak tau, kapan hidup akan mebanting kita
dalam sekali, membuat terduduk, untuk kemudian memaksa kita mengambil
keputusan. Satu, dua keputusan itu membuat bangga, sedangkan sisanya
lebih banyak menghasilkan penyesalan.

Hidup ini memang tentang menunggu. Menunggu kita untuk menyadari,
kapan kita akan berhenti menunggu.

Hidup ini tidak seperti novel, yang kita bisa mengulang halaman pertama
kapanpun kita mau. Dalam kehidupan nyata, saat sebuah kisah tidak lagi
asyik, mulai menyakitkan, kita tidak bisa mengulanginya dari halaman
pertama lagi. Tapi tidak mengapa, karena kita selalu bisa membuat bab
baru, halaman baru. Selalu bisa.

Hidup kita memang tidak hebat nan menakjubkan. Tapi kita bisa
membuatnya utuh dengan senantiasa bersyukur.

Hidup kita memang tidak sempurna. Tapi kita bisa membuatnya lengkap
dengan selalu berterima-kasih.

Ingatlah nasehat lama, mencari ridha semua orang itu impossible,
tapi mencari ridha Allah, semua orang bisa melakukannya.

Inilah hidupku, dan aku tidak peduli apa pun penilaian kalian. Toh, aku
hidup bukan untuk membahagiakan orang lain, apalagi menghabiskan waktu
mendengar komentar mereka.

Isi hari-hari dengan kesempatan baru. Lanjutkan hidup dengan segenap
perasaan riang.

Itu benar, dalam situasi tertentu, dusta bisa menyelamatkan hubungan;
dan jujur ternyata menghancurkannya. Tapi tetap saja, pilihlah
kejujuran. Maka biarkan sisanya mengalir seperti air, boleh jadi
endingnya tetap langgeng dan bahagia.

Jangan bilang "tidak penting" atas hal-hal yang justru kita
komentari, kita bahas, dan bahkan dimasukkan ke dalam hati,
tersinggung, marah.

Jangan habiskan waktu memikirkan seseorang yang boleh jadi tidak pernah
memikirkan kita.

Jangan menggantungkan kebahagiaan kepada orang lain. Akan tetapi,
gantungkanlah kepada sumber segala kebahagiaan.

Jangan menghukum kesempatan dengan penantian. Karena terkadang
melepaskan sesuatu justru memperoleh yang terbaik.

Jangan menghukum masa depan dengan masa lalu. Karena kita selalu
bisa memperbaiki situasi.

Jangan menitipkan harapan di hati orang lain. Melainkan, titipkanlah ke
muasal semua harapan.

Jangan pernah jatuh cinta saat hujan. Karena ketika besok lusa kamu
patah-hati, setiap kali hujan turun, kamu akan terkenang dengan
kejadian menyakitkan itu. Saat orang lain bahagia menatap hujan,
kamu justeru nelangsa sedih melihat keluar jendela.

Jangan sering-sering menoleh ke belakang kalau ingin melangkah maju,
nanti kakinya tersangkut.

Jangan terlalu mengejar hasilnya, nanti kita lupa hakikat kesuksesan
yang sesungguhnya.

Jangan terlalu mengejar kemenangan, piala, trophi, nanti kita lupa
hakikat pertandingan.

Jangan terlalu mengejar seseorang, memilikinya, nanti kita tidak
akan pernah paham hakikat memiliki sebenarnya.

Jika dia memutuskan untuk pergi menjauh, itu berarti sudah saatnya kau
memulai kesempatan baru.

Jika dua orang ditakdirkan bersama, maka dari sudut bumi manapun
mereka berasal, mereka pasti bertemu.

Jika dua orang memang benar-benar saling menyukai satu sama lain, bukan
berarti mereka harus bersama saat ini juga. Tunggulah diwaktu yang
tepat, saat semua memang sudah siap, maka kebersamaan itu bisa jadi
hadiah yang hebat untuk orang-orang yang bersabar.

Jika kita "tidak mudah menyerah", maka kita sudah dekat sekali
dengan kesuksesan. Karena di dunia ini, ada dua orang yang susah
sekali dikalahkan: 1. orang yang sabar; 2. orang yang tidak mudah
menyerah.

Jika kita berdoa, lantas semuanya terwujud 100%, bukan berarti doa kita
manjur, boleh jadi, Tuhan sedang menguji rasa syukur kita. Apakah kita
berterima-kasih atau tidak.

Jika kita berdoa, lantas situasi tetap begitu-begitu saja, tidak ada
yang berubah, bukan berarti doa kita tidak makbul, boleh jadi, Tuhan
sedang menguji agar hati kitalah yang berubah terlebih dulu.

Jika kita berdoa, lantas yang terwujud 50% saja, bukan berarti doa kita
kabul separuh, boleh jadi, Tuhan sedang menguji rasa cukup kita. Apakah
kita merasa cukup dengan yang ada.

Jika kita melihat seorang (wanita) yang begitu tangguh, kuat, dan
mandiri, maka jangan lihat dia sekarang berdiri tegak di sana begitu
mengagumkan. Tapi tanyakanlah, seberapa banyak hal, orang, peristiwa
menyakitkan yang telah dia lewati, yang membuatnya menjadi semakin kuat.

Jika kita tidak pernah berterima-kasih. Atas hari-hari sehat sentosa.
Maka, apa hak kita mengeluh pada Tuhan. Saat sakit dan terbaring tak
berdaya?

Jika seseorang tetap menemani kita di masa-masa sulit. Maka dia
berhak menemani kita di masa-masa mudah.

Jika seseorang tetap menunggu saat kita pergi tanpa kabar. Maka dia
berhak ditunggu, pun jika itu tiada pasti kembali.

Kalau hati kau sedang banyak pikiran, gelisah, kau selalu punya
teman dekat. Mereka bisa jadi penghiburan, bukan sebaliknya malah
tambah kau abaikan.

Kau tahu, Nak, perasaan itu tidak sesederhana satu tambah satu sama
dengan dua. Bahkan ketika perasaan itu sudah jelas bagai bintang di
langit, gemerlap indah tak terkira, tetap saja dia bukan rumus
matematika. Perasaan adalah perasaan.

Kau tau? Hidup ini sebenarnya perjalanan panjang, yang setiap
harinya disaksikan oleh matahari.

Kawan, jangan habiskan air mata menangisi seseorang yang jangan-jangan
tidak pernah menangis untuk kita.

Kawan, tidak perlu selalu cepat panas hati, karena boleh jadi, kita
hanya keliru memahami, atau terlalu cepat mengambil kesimpulan.

Kecantikan seorang wanita, tidak dilihat dari wajahnya, fisiknya,
apalagi dari pakaiannya. Tapi lihatlah dari matanya. Wanita yang
sederhana, teguh, berwawasan, setia, mandiri, jujur, berakhlak baik,
berprinsip, sungguh menyenangkan melihat bola matanya. Begitu menawan.
Begitu membawa kedamaian bahkan walau dengan tampilan yang sangat bersahaja.

Kejujuran itu seperti cermin. Sekali dia retak, pecah, maka jangan
harap dia akan pulih seperti sedia kala. Jangan coba-coba bermain
dengan cermin.

Kenapa harus sakit hati? kau ditaakdirkan untuk melakukan itu. kau telah
melengkapi jalan cerita, menunaikan takdir langit. aku tidak pernah
sakit hati.

Kenapa kita mengenang banyak hal saat hujan turun? Karena kenangan
sama seperti hujan. Ketika ia datang, kita tidak bisa
menghentikannya.

Bagaimana menghentikan tetesan air yang turun dari langit? Hanya bisa ditunggu, hingga selesai dengan sendirinya.

Ketika kita memilih hidup dengan topeng, dan orang-orang menyukainya.

Maka sesungguhnya itu masalah kita. Tapi ketika kita tampil adanya, dan
orang-orang ternyata tidak suka, bahkan membenci. Maka sesungguhnya itu
masalah mereka.

Ketika kita tidak bisa melupakan sesuatu, kejadian, atau seseorang,
maka bukan berarti kita tidak bisa terus beranjak maju.

Ketika melupakanmu sama rumitnya dengan melupakan hujan. Ketika merasa bahagia dan sakit di waktu bersamaan, merasa yakin dan ragu dalam satu
hela nafas, merasa senang sekaligus cemas secara serempak. Apakah ini
yang disebut jatuh cinta?

Ketika seseorang berhenti menangis karenanya, maka beberapa saat kemudian, tentu saja airmatanya akan kering di pipi, isaknya akan
hilang disenyap, seperti tidak ada lagi sisa tangisnya di wajah.

Tetapi tangisan itu tetap tertinggal di hati. Kesedihan, rasa sakit,
kesendirian, beban yang membekas.

Ketika seseorang membuat kita menunggu, itu berarti ada hal lebih
penting yang dia urus dibandingkan kita.

Ketika seseorang tidak memenuhi kriteria kita, bahkan jauh sekali,
maka bukan berarti kita tidak bisa menyukainya.

Tanyakanlah ke orang
tua kita, nenek-kakek kita, pernikahan mereka langgeng, justru
karena tetap menyukai seseorang dengan segala kekurangannya.

Ketika situasi memburuk, ketika semua terasa berat dan membebani, jangan pernah merusak diri sendiri.

Kita tidak perlu membuktikan pada siapapun bahwa kita itu baik. Buat
apa? Sama sekali tidak perlu. Jangan merepotkan diri sendiri dengan penilaian orang lain.

Karena toh, kalaupun orang lain menganggap kita demikian, pada akhirnya tetap kita sendiri yang tahu persis
apakah kita memang sebaik itu.

Kita tidak perlu menjelaskan hal-hal kepada orang yang tidak mau
mendengarkan penjelasan. Jangan menghabiskan waktu.

Kuberitahu kau sebuah rahasia kecil. Dalam urusan ini, sembilan dari
sepuluh kecemasan muasalnya hanyalah imajinasi kita. Dibuat-buat
sendiri, dibesar-besarkan sendiri.

Langit selalu punya skenario terbaik, saat itu belum terjadi, bersabarlah.

Lantas hari-hari melesat cepat. Siang beranjak datang dan kita
tumbuh menjadi dewasa, besar.

Mulai menemui pahit kehidupan. Maka, di salah satu hari itu, kita tiba-tiba tergugu sedih karena
kegagalan atau kehilangan.

Di salah satu hari berikutnya, kita
tertikam sesak, tersungkur terluka, berharap hari segera berlalu.
Hari-hari buruk mulai datang.

Dan kita tidak pernah tahu kapan dia
akan tiba mengetuk pintu. Kemarin kita masih tertawa,untuk besok
lusa tergugu menangis.

Kemarin kita masih berbahagia dengan banyak
hal, untuk besok lusa terjatuh, dipukul telak oleh kehidupan.
Hari-hari menyakitkan.

Lepaskanlah. Maka esok lusa, jika dia adalah cinta sejatimu, dia pasti
akan kembali dengan cara mengagumkan.

Ada saja takdir hebat yang tercipta untuk kita. Jika dia tidak kembali, maka sederhana jadinya, itu
bukan cinta sejatimu.

Maha Suci Engkau Ya Allah, yang telah menciptakan perasaan. Maha
Suci Engkau yang telah menciptakan ada dan tiada. Hidup ini adalah penghambaan.

Tarian penghambaan yang sempurna. Tak ada milik dan
pemilik selain Engkau. Tak ada punya dan mempunyai selain Engkau.
Tetapi mengapa Kau harus menciptakan perasaan? Mengapa Kau harus
memasukkan bongkah yang disebut dengan "perasaan" itu pada mahkluk
ciptaanMu? Perasaan kehilangan, perasaan memiliki, perasaan
mencintai. Kami tak melihat, Kau berikan mata; kami tak mendengar,
Kau berikan telinga; Kami tak bergerak, Kau berikan kaki. Kau
berikan berpuluh-puluh nikmat lainnya. Jelas sekali, semua itu
berguna! Tetapi mengapa Kau harus menciptakan bongkah itu? Mengapa
Kau letakkan bongkah perasaan yang seringkali menjadi pengkhianat
sejati dalam tubuh kami. Mengapa?

Mata itu selalu lebih mudah tergoda. Juga telinga. Manusiawi sekali kita
senang mendengar dan membaca janji-janji indah.

Mau kita menyaksikan atau tidak, matahari selalu terbit. Mau ditutup
mendung atau kabut, matahari juga tetap terbit. Mau kita menyadari
atau tidak, matahari tetap terbit.

Melepaskan dengan tulus sesuatu yang amat kita inginkan tidak selalu
berarti kita lemah.

Menangis tidak selalu simbol lemah tak berdaya. Menangis dalam
situasi tertentu justru adalah simbol kekuatan, kesabaran, dan
kehormatan.

Orang jatuh cinta itu, tentu saja selalu mencari-cari perhatian. Tapi
ketahuilah, kita tidak perlu melakukan hal-hal bodoh, karena
sesungguhnya, jika orang yang kalian sukai memang menyukai balik, besok
lusa di bahkan akan membawa rombongan melamar kalian bahkan tanpa kita harus melakukan apapun.

Orang kuat itu bukan berarti dia selalu kuat. Tidak. Melainkan dia
tahu sekali kapan harus berjuang habis-habisan, kapan harus siap
tulus melepaskan.

Pengalaman selalu lebih penting dibanding level pendidikan dan nilai
akademis.

Penjelasan akan tiba pada waktu yang pass, tempat yang cocok, dan
dari orang yang tepat.

Perasaan sayang yang berlebihan, esok lusa justru bisa menghasilkan
kebencian tak terhingga.

Percayalah, jika dia memang cinta sejati kau, mau semenyakitkan apa
pun, mau seberapa sulit liku yang harus dilalui, dia tetap akan
bersama kau kelak, suatu saat nanti.

Percayalah, sepanjang kita punya mimpi, punya rencana, walaupun kecil
tapi masuk akal, tidak boleh sekalipun rasa sedih, rasa tak berguna itu
datang mengganggu pikiran.

Persahabatan itu tidak terbuat dari sesuatu yang besar. Melainkan,
dibangun dari hal-hal kecil yang kemudian saat dikumpulkan ternyata
menjadi besar.

Saat berdebat, kita menang lawan kita tak mengakuinya. Saat kalah kita
sendiri pun tak mau mengakuinya.

Saat kita keras kepala bilang betapa tidak adilnya orang lain ke
kita, betapa pelitnya, betapa ini, itu yang jelek-jelek, saat itulah
kita menutup pintu realitas kebenaran sejati.

Saat kita memutuskan memaafkan seseorang, itu bukan persoalan apakah orang itu salah, dan kita benar.

Apakah orang itu memang jahat atau aniaya, bukan! Kita memutuskan memaafkan seseorang karena kita berhak atas kedamaian di dalam hati.

Saat kita tertawa, hanya kitalah yang tahu persis apakah tawa itu
bahagia atau tidak. Boleh jadi kita sedang tertawa dalam seluruh
kesedihan. Orang lain hanya melihat wajah.

Saat lahir, kita datang tanpa membawa apapun. Saat mati, kita pergi pun tanpa membawa apapun.

Sedikit saja, dari rasa dipaksa menjadi sukarela, dari rasa terhina
menjadi dibutuhkan, dari rasa disuruh-suruh menjadi penerimaan.
Seketika, wajah kau tak kusut lagi.

Sejatinya, dalam hidup ini kita tidak pernah berusaha mengalahkan orang
lain, dan itu sama sekali tidak perlu. Kita cukup mengalahkan diri
sendiri. Egoisme. Ketidakpedulian. Ambisi. Rasa takut. Pertanyaan.
Keraguan. Sekali kau bisa menang dalam pertempuran itu, maka pertempuran
lainnya akan mudah saja.

Seseorang itu mungkin terlihat banyak kekurangan di mata kita, tapi
boleh jadi itu pilihan yang baik. Sebaliknya, seseorang itu mungkin
terlihat perfect, sempurna di mata kita, tapi boleh jadi itu pilihan
yang buruk.

Seseorang yang mencintaimu karena hati, maka ia tidak akan pernah pergi!
Karena hati tidak pernah mengajarkan tentang ukuran relatif lebih baik
atau lebih buruk

Sesungguhnya ada banyak hal yang sebaiknya orang lain tidak perlu
tahu. Cukup kita simpan dalam hati.

Sikap dan kehormatanlah yang membedakan seorang petarung dengan petarung
lainnya.

Terkadang dalam banyak keterbatasan, kita harus bersabar menunggu
rencana terbaik datang, sambil terus melakukan apa yang bisa dilakukan.

Tidak ada kehilangan yang paling menyedihkan di dunia ini selain
kehilangan kejujuran, harga diri dan martabat.

Tidak ada yang pergi daripad hati. Tidak ada yang hilang dari sebuah
kenangan.

Tidak masalah sering dihina, dicaci. Banyak orang mulia lahir dari
seluruh penghinaan dan cacian.

Tidak selalu yang kita pikirkan itu benar. Tidak selalu yang kita
sangkakan itu kebenaran. Kalau kita tidak mengerti alasan sebenarnya
bukan berarti semua jadi buruk dan salah menurut versi kita sendiri.

Urusan perasaan itu ajaib sekali, bahkan bisa membuat merasa sepi di
tengah keramaian, ramai di tengah kesepian.

Waktu dan jarak akan menyingkap rahasia besarnya, apakah rasa suka
itu semakin besar, atau semakin memudar.

Waktu itu adalah lingkaran nasib tanpa henti. Siang-malam, pagi-petang,
sepanjang tahun tak pernah rehat. Dalam setiap kesempatan putaran
nasibnya selalu terjadi tiga kemungkinan. Paralel, bergerak serentak.

Waktu yang akan menjelaskan dengan baik ketulusan seseorang.

Niat baik, dan tujuan-tujuannya. Jika sejatinya memang baik, maka seiring
waktu berjalan, akan terlihat semakin terang; sebaliknya, jika hanya
topeng, maka seiring waktu berlalu, pasti akan terbuka juga.
READ MORE

SHARE THIS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

X CLOSE
Advertisements
X CLOSE
Advertisements