Kata mutiara imam syafi'i

Kata mutiara imam syafi'i

Kata mutiara imam syafi'i | Tawadhu’ adalah perkara yang sangat diidam-idamkan. Orang yang paling tinggi kedudukannya adalah mereka yang tidak melihat kedudukannya sendiri. Akan tetapi tawadhu’ dihadapan orang yang tidak bisa menghargai orang lain merupakan bentuk kezhaliman terhadap diri sendiri.



Menghindarkan telinga dari mendengar hal-hal yang tidak baik merupakan suatu keharusan, sebagaimana seseorang mensucikan tutur katanya dari ungkapan buruk.

Kedermawanan dan kemuliaan adalah dua hal yang dapat menutupi aib.

Kesabaran adalah akhlak mulia, yang dengannya setiap orang dapat menghalau segala rintangan.

Takabur ( sombong ) adalah akhlak tercela.

Menuntut ilmu membutuhkan tiga hal : memiliki keterampilan, umur ( waktu ) yang panjang dan mempunyai kecerdasan.

Sebaik-baik harta simpanan adalah taqwa, dan sejelek-jeleknya adalah sikap permusuhan.

Siasat manusia jauh lebih dahsyat dari siasat binatang.

“Siapa saja yang tidak merasa mulai dengan ketakwaan, maka ketahuilah bahwa ia sudah tidak
memiliki kemualiaan lagi.”

“Perbanyaklah menyebut Allah daripada menyebut makhluk . Perbanyaklah menyebut akhirat daripada menyebut dunia.”

“Jadikan akhirat di hatimu , dunia di tanganmu , dan kematian di pelupuk matamu .”

“Bumi Allah sangatlah luas namun apabila suatu saat takdir sudah datang angkasapun menjadi sempit ”

“Biarkan saja dunia berbuat sesukanya, dan lapangkanlah jiwamu jika qodlo’ telah ditetapkan.”

“Tidak akan berkurang rizkimu (di dunia) sebab santai dalam bekerja, dan tidak akan bertambah pula dengan semangat usaha”

“Tidak ada kesusahan yang abadi (di dunia) tidak pula kesenangan, tidak pula kesengsaraan yang saat ini sedang menimpamu, tidak pula kelapangan hidup”

“Jika engkau memiliki hati yang menerima (qona’ah), maka engkau dan raja-raja dunia adalah sama

“Janganlah engkau berduka atas apa yang terjadi, ingatlah tidak ada apa pun di dunia ini yang abadi”

“Barang siapa yang menginginkan Husnul Khotimah , hendaklah ia selalu bersangka baik dengan Manusia “

“Siapa yang menasihatimu dengan sembunyi-sembunyi maka ia benar-benar menasihatimu. Sesiapa yang menasihatimu dikhalayak ramai, maka sebenarnya ia menghinamu.”

“Sebesar-besar keburukan (aib) adalah kamu mengira keburukan ada pada org lain sedangkan keburukan itu sebenarnya terdapat dalam diri kamu sendiri.”

“Janganlah engkau mengharapkan kemurahan dari orang bakhil, karena dalam sebuah api tidak ada air yang bisa menghilangkan dahaga”

“Jangan sekali-kali engkau perlihatkan kehinaanmu kepada musuh-musuhmu,karena caci-maki dari musuh adalah sebuah balak”

“Jika engkau tau bahwa engkau banyak memiliki aib di mata manusia, dan engkau menginginkan tutup atas aib-aibmu tersebut Tutuplah aib-aibmu tersebut dengan kedermawanan, sebagaimana telah dikabarkan, bahwasanya setiap aib bisa ditutup dengan kedermawanan”

“Siasat manusia jauh lebih dahsyat dari siasat binatang.”

“Menganggap benar dengan hanya satu pandangan merupakan suatu bentuk ketertipuan.

Seorang hamba yang terjatuh pada perbuatan dosa selain dosa syirik itu lebih baik daripada ia terkungkung oleh hawa nafsunya.

Barangsiapa yang ingin menjadi seorang pemimpin, niscaya kedudukan yang didambakannya itu akan meninggalkannya, dan jika ia telah menduduki jabatan, maka ia akan ditinggalkan banyak ilmu.

Yang paling nampak pada diri manusia adalah kelemahannya, maka barangsiapa melihat kelemahan dirinya sendiri, ia akan menggapai keistiqamahan terhadap perintah Allah swt.

Dunia adalah tempat yang licin nan menggelincirkan, rumah yang hina, bangunan-bangunannya akan runtuh, penghuninya akan beralih ke kuburan, perpisahan dengannya adalah sesuatu keniscayaan, kekayaan di dunia sewaktu-waktu bisa berubah menjadi kemiskinan, bermegah-megahan adalah suatu kerugian, maka memohonlah perlindungan Allah swt, terimalah dengan hati yang lapang segala karunia-Nya. Jangan terpesona dengan kehidupanmu di dunia sehingga meninggalkan kehidupan Akhirat. Ketahuilah, sesungguhnya hidupmu di dunia akan sirna, dindingnya juga miring dan hancur, maka perbanyaklah perbuatan baik dan jangan terlalu banyak berangan-angan.

“Orang yang mempertontonkan kebatilan yang dilakukannya, maka sungguh ia telah membuka aibnya.”

Barangsiapa yang dirinya terkalahkan oleh kuatnya syahwat dunia, maka ia akan senantiasa menjadi budak ahli dunia; dan barangsiapa yang qana’ah ( menerima karunianya dengan lapang dada ) maka akan hilang ketundukannya pada dunia.

“Menerima apa adanya (qana’ah) dapat menimbulkan rasa ketenangan hati.”

Andaikan aku ditakdirkan mampu menyuapkan ilmu kepadamu, pasti kusuapi engkau dengan ilmu.

Aku akan merasa bahagia, jika semua orang mempelajari ilmu ini, dan sama sekali tidak menyandarkannya padaku.

Betapa aku senang, jika semua ilmu yang aku ketahui dimengerti oleh semua orang, maka dengannya aku mendapat pahala, meskipun mereka tidak memujiku.
“Berapa banyak orang yang telah berbuat kebajikan kepadamu yang membuatmu terbelenggu dengannya, dan berapa banyak orang yang memperlakukanmu dengan kasar dan ia memberi kebebasan kepadamu.”

“Keluarga manapun yang wanita-wanitanya tidak pernah bertemu dengan laki-laki yang bukan anggota keluarga, dan laki-lakinya tidak pernah bertemu dengan wanita-wanita yang bukan dari keluarganya, niscaya akan ada dari anak-anak mereka yang bodoh.”

“Barangsiapa yang ditertawakan karena suatu masalah, maka ia tidak akan pernah melupakan masalah tersebut.”

“Jika terdapat banyak kebutuhan yang harus dipenuhi, maka mulailah dari yang terpenting dan mendesak.”

“Barangsiapa menyimpan rahasianya, maka kebaikan ada di tangannya.”

“Di antara tanda teman yang baik adalah teman yang menganggap teman kita yang lain sebagai temannya.”

“Siapa pun yang berbuat baik kepadamu, maka sungguh ia telah mengikatmu. Sebaliknya, siapa saja yang berbuat tidak baik padamu, maka sungguh ia telah melepasnya.”

“Orang yang memberi nasihat pada temannya dengan sembunyi-sembunyi, maka ia memang benar-benar menasehatinya dan ingin temannya itu menjadi baik. Sebaliknya, orang yang memberi nasihat kawannya di depan umum, maka sungguh ia telah mencela dan menggores noda di muka temannya itu.”

“Orang yang paling tinggi derajatnya adalah orang yang yang tidak merasa tinggi derajatnya. Sedang orang yang paling banyak keistimewaannya adalah orang yang tidak merasa memiliki keistimewaan.”

“Orang yang dapat menyembunyikan rahasianya, maka ia akan dapat menguasai semua urusannya.”

“Orang yang tidak tertawa saat melakukan kesalahan, maka kebenaran akan menamcam dalam hatinya.”

“Memperbanyak dunia itu menyulitkan diri. Sedang serba kesulitan dunia itu memudahkan.”

“Terlalu terbuka dalam pergaulan akan menarik teman-teman yang buruk. Terlalu membatasi diri dalam pergaulan juga akan dapat menarik permusuhan. Karenanya, hendaklah anda menjadi seorang yang seimbang antara terbuka dan membatasi diri.”

Imam Syafi berkata “Setiap kali aku memuliakan orang melebihi kapasitanya, maka kapasitasku akan berkurang sesuai kadar kelebihan aku memuliakannya.”

“Berkawan dengan orang yang tidak taku aib, maka akan menjadi hina pada Hari Kiamat kelak. Sedang orang yang bergaul dengan orang yang kikir, maka ia akan diasosiasikan sebagai orang yang kikir juga.”

Tiada kebahagiaan yang menyamai persahabatan dengan saudara yang satu keyakinan, dan tiada kesedihan yang menyamai perpisahan dengan mereka.

Berapa banyak orang yang telah berbuat kebajikan kepadamu yang membuatmu terbelenggu dengannya, dan berapa banyak orang yang memperlakukanmu dengan kasar dan ia memberi kebebasan kepadamu.

Barangsiapa yang menghargai dirinya melebihi kapasitasnya, maka Allah swt akan mengembalikannya kepada nilai sesungguhnya dalam dirinya.

Barangsiapa berhias diri dengan kebatilan, maka Allah swt akan membuka penutup kejelekannya.

Hendaklah ada bersama ahli fiqih seorang yang bodoh, sehingga ia dapat memberi pelajaran kepadanya.

Yang menjadi pengganti Nabi Muhammad saw itu ada lima : Sayyidina Abu Bakar Ash Shiddiq, Sayyidina Umar bin Khattab, Sayyidina Utsman bin Affan, Sayyidina Ali bin Abi Thalib dan Sayyidina Umar bin Abdul Aziz.

Berpegangan dengan suatu pendapat itu lebih selamat daripada berkelebihan dan penyesalan.

Melihat dan berpikir, keduanya akan menyingkap keteguhan hati dan kecerdasan.

Bermusyawarah dengan orang bijak merupakan bentuk kemantapan jiwa dan kekuatan mata hati.

Maka, berpikirlah sebelum menentukan suatu ketetapan, atur strategi sebelum menyerang, dan musyawarahkan terlebih dahulu sebelum melangkah maju ke depan.”

“Keridhaan semua manusia adalah satu hal yang mustahil untuk dicapai, dan tidak ada jalan untuk terselamatkan dari lidah mereka, maka lakukanlah apa yang bermanfaat untuk dirimu dan berpegang teguhlah dengannya.”

“Terlalu keras dan menutup diri terhadap orang lain akan mendatangkan musuh, dan terlalu terbuka juga akan mendatangkan kawan yang tidak baik, maka posisikan dirimu di antara keduanya.”

“Jadikanlah diam sebagai sarana atas pembicaraanmu, dan tentukan sikap dengan berfikir.”

Orang yang berakal adalah mereka yang dapat menjaga dirinya dari segala perbuatan tercela.


Barangsiapa yang ditertawakan karena suatu masalah, maka ia tidak akan pernah melupakan masalah tersebut.

Tingkat tertinggi para Ulama adalah ketaqwaan, perhiasan mereka adalah akhlaq mulia dan pesona mereka adalah jiwa yang agung.

“Siapa saja yang ingin Allah membukakan cahaya hatinya, maka hendaknya ia berkhalwat, sedikit makan, tidak bergaul dengan orang-orang bodoh, serta benci orang-orang berilmu yang telah mengkomersilkan ilmunya.”

“Hanya orang-orang yang ikhlas yang mengetahui sifat pamer.”

“Politik manusia lebih keras dari pada politik hewan”

“Orang yang berakal adalah orang yang mengetahui semua hal yang tidak terpuji.”

“Kalau saja aku tahu air dingin itu dapat mengurangi muru’ah (wibawa)-ku, tentu aku tidak mau meminumnya.”

“Orang yang memiliki muru’ah pasti selalu bersungguh-sungguh dalam mengerjakan semua aktivitasnya.”

“Selama 40 tahun aku bergaul dengan teman-temanku yang telah menikah di mana aku selalu menanyakan pada mereka tentang kondisi pernikahan mereka, tapi selama kurun waktu itu aku tidak menemukan satu pun di antara mereka yang mengatakan, “Aku hanya mendapati kenikmatan”.”

“Tidaklah dikatakan temanmu, orang yang kau harus menjilatnya untuk menjadi temannya.”

“Di antara tanda orang yang benar dalam persahabatannya dengan temannya adalah ia mau menerima semua segala kekurangan temannya, menutupi aibnya, dan memanfaatkan kesalahannya.”

Bid’ah itu terbagi menjadi dua macam : segala sesuatu yang baru dan tidak sejalan dengan kitab, sunnah, atsar, ijma’ itu merupakan bid’ah dhalalah ( bid’ah yang sesat ). Sementara jika sesuatu yang baru itu tidak berseberangan dengan Al-Qur’an, hadits, atsar dan ijma’, maka sesuatu yang baru itu disebut bid’ah hasanah ( bid’ah yang baik ).

Jika kalian melihat kitab yang didalamnya ada catatan tambahan dan perbaikan, maka lihatlah kebenaran yang ada didalamnya.

“Tidak ada sesuatu yang lebih indah disandang oleh seorang ulama melebihi kemiskinan dan sifat qanaah serta sikap rela memiliki dua hal itu.”

“Siapa saja yang ingin mendapatkan keputusan yang baik, maka hendaknya ia berbaik sangka pada orang lain.”

“Siapa saja yang mencari ilmu dengan bersenang-senag (tidak berkesusahan), maka ia tidak akan berhasil. Siapa saja yang mencari ilmu itu dengan kesusahan dan berkhidmat pada para ulama, maka ia akan sukses.”

Seseorang yang mencoba melakukan apa-apa yang dilarang Allah swt selain dosa syirik, masih lebih daripada dia berfikir dengan pandangan ilmu kalam.

Jika aku melihat seseorang yang ahli hadits, seakan-akan aku melihat seseorang dari sahabat Nabi saw. Mereka telah menjaga untuk kita keaslian sunnah Nabi Muhammad saw, maka mereka berhak mendapat pujian dari kita. Dan fiqih adalah tuannya ilmu, karena dengannnya hadits dapat dipahami.

Tujuan dari ilmu adalah mengamalkannya, maka ilmu yang hakiki adalah yang terefleksikan dalam kehidupannya, bukannya yang bertengger di kepala.

Satu hal yang dapat menyia-nyiakan orang yang berilmu dan yang dapat menghilangkan posisinya sebagai seorang ‘alim adalah ketika ia tidak mempunyai kawan.

Satu hal yang dapat menyia-nyiakan orang yang berilmu dan yang dapat menghilangkan posisinya sebagai seorang ‘alim adalah ketika ia tidak mempunyai kawan.

Jangan sekali-kali kamu tinggal di suatu Negara atau tempat yang yang disana tidak ada orang yang ahli dibidang fiqih sebagai tempat kamu untuk menanyakan masalah agama, dan juga tidak ada dokter yang dapat menjelaskan kondisi kesehatanmu.

Tidak ada satupun ilmu yang ingin aku pelajari setelah aku memahami tentang masalah halal dan haram, kecuali ilmu kedokteran, tapi mengapa kita jauh terbelakang disbanding dengan orang-orang nasrani?

Jika engkau melihat seseorang berjalan di atas air dan bisa terbang di udara, maka janganlah kehebatan itu menjadikan kalian lengah dan terheran-heran kepadanya sampai kamu mengetahui secara persis atas apa yang di kerjakannya itu berlandaskan pada Al-Qur’an dan as-sunnah.

Jika rasa ujub menghinggapi aktifitasmu, maka lihatlah keridhaan siapa yang kau harapkan, pahala mana yang kau suka, sanksi mana yang kau benci. Maka jika engkau memikirkan satu di antara kedua hal ini, niscaya akan hadir di depan matamu apa yang sudah kamu lakukan.

Mereka yang menguasai bahasa arab adalah jin yang berupa manusia, mereka melihat apa yang tidak dilihat orang lain.

Sesungguhnya akal itu punya batas maximal, sebagaimana mata juga mempunyai batas pandang maximal.

Orang yang selalu menjaga dirinya akan senantiasa bersungguh-sungguh.

Pertolongan adalah zakatnya muru’ah.

Jika terdapat banyak kebutuhan yang harus dipenuhi, maka mulailah dari yang terpenting dan mendesak.

Barangsiapa menyimpan rahasianya, maka kebaikan ada di tangannya.

Siapa yang menghendaki kehidupan dunia, maka harus disertai dengan ilmu; dan siapa menghendaki akherat, juga harus dengan ilmu.

“Belajarlah sebelum kamu menjadi seorang pemimpin. Karena pada saat kamu menjadi pemimpin, kamu akan sulit sekali untuk belajar.”

“Telitilah sedetail-detailnya berbagai permasalahan dalam suatu ilmu pengetahuan agar berbagai permasalahan yang rumit dalam ilmu itu tidak tersia-siakan.”

“Wibawa seorang ulama terletak pada kemurahan hatinya. Sedang hiasan suatu ilmu terelak pada kewaraan dan kesabaran.”

“Bukanlah dikatakan sebagai suatu pengetahuan sesuatu yang dihafalkan. Sedang yang disebut pengetahuan adalah sesutau yang bermanfaat.”

“Kemiskinan para ulama adalah atas pilihan sendiri, sedangkan kemiskinan orang yang bodoh adalah karena terpaksa.”

“Umumnya orang melalaikan ayat berikut, “Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasihat menasehati supaya menaati kebenaran dan nasihat menasehati supaya menetapi kesabaran”.”

“Tidak ada seorangpun yang hidup dengan tanpa adanya orang yang dicintai dan orang yang dibenci, kalau memang demikian realitasnya, maka hendaknya ia senantiasa bersama orang-orang yang taat kepada Allah swt.”

“Barangsiapa yang dipancing untuk marah, namun ia tidak marah, maka dia tak ubahnya keledai, dan barangsiapa yang diminta keridhaannya namun tidak ridha, maka dia adalah syetan.”

“Manusia yang paling tinggi kedudukannya adalah mereka yang tidak melihat kedudukan dirinya, dan manusia yang paling banyak memiliki kelebihan adalah mereka yang tidak melihat kelebihan dirinya.”

“Jadikanlah diam sebagai sarana atas pembicaraanmu, dan tentukan sikap dengan berfikir.”

“Karakter umum manusia adalah pelit, termasuk hal yang menjadi kebiasaannya adalah apabila ada orang yang mendekatinya, maka ia akan menjauhinya, dan apabila ada orang yang menjauh darinya, iapun akan mendekati orang itu.”

“Aku sama sekali tidak terkejut denngan kemiskinan.”

“Siapa saja yang menyaksikan kelemahan terdapat pada dirinya, maka ketahuilah bahwa dia telah memperoleh keistiqomahan bersama Allah.”

“Siapa saja yang dikalahkan keinginannya yang kuat pada dunia, maka ia akan menjadi budak orang yang memiliki dunia itu.”

Cukuplah ilmu itu menjadi keutamaan bagi seseorang, ia bangga manakala disebut sebagai orang berilmu. Ia juga disebut bodoh manakala meninggalkan bagian dari pengetahuannya, dan jika kata bodoh itu ditujukan kepadanya, tentu ia akan marah.

Pekerjaan terberat itu ada tiga ; Sikap dermawan di saat dalam keadaan sempit; Menjauhi dosa di kala sendiri; Berkata benar di hadapan orang yang ditakuti.
READ MORE

SHARE THIS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

X CLOSE
Advertisements
X CLOSE
Advertisements