Puisi cintaku tak terbatas waktu sayang
Cinta tak terbatas waktu kasihku padamu bagai garis katulistiwa
Lurus namun tak bertepi
Cintaku padamu bagaikan daun yang barguguran Jatuh perlahan tapi ada untuk selamanya
Saat waktu terasa akan terhenti
Betapa enggan meninggalkan semua
Sang anginpun tak mampu menggeserkan garis itu.
Garis yang takkan pernah terputus oleh apapun
Kini aku datang dalam nafas sebuah puisi.
Menjaga karunia cinta ini sampai di ujung waktu.
Kerinduanku tak terbatas waktu
Mengalir deras menyegarkan sukmaku
CINTA ku tak pernah terbatas waktu pada tubuhku ada jiwa yg lembut dan syahdu.
Lembut belaian tanganmu yang dulu kurasakan.
Sekarang seperti tak berdaya lagi
Kini akulah yang akan mengantikan belaian tangan lembutmu itu
Saat waktu terasa akan terhenti betapa enggan meninggalkan semua
Terasa baru kemarin kita bersama menjalin kasih
Kini ku coba bacakan puisi dalam bahasa cinta tak terbatas waktu di saat kesendirian ini
Tapi kau tak mendengar
Aku nyanyikan lagu cinta agar engkau mengerti
Cintaku tak terbatas waktu maupun kenyataan biarpun engkau tak lagi milikku
Ketika senja berlarut mendekati malam jiwa yang penuh rona cinta menjadi merana begitu sedih terbatas waktu
Kini kucoba gambar kata cinta tak terbatas waktu
Walau hanya dalam goresan yang tak nyata
Aku merindukanmu sungguh aku merindukanmu
Tapi kau tak tampak dihadapanku bersama puisi cinta ini
Andaikan malam yang sepi dapat bicara
Mungkin aku takkan kesepian
Penantian cintaku kini hanya sebatas waktu
Mengingat apa yang kita rajut dengan kasih dan cinta
Cinta yang tak terbatas oleh ruang dan waktu
Adakah rindu ini masih mampu mengembalikan dirimu
Telah ku tata rapi dengan sayap-sayap cinta ini
Agar kau kembali dengan rindu yang menembus waktu dan rasa
Walau jumpa terbatas waktu,
Walau cinta yang membatu
Masihkah ada cinta yang dulu pernah kita rajut bersama
Terukir kenangan yang tak pudar yang tak terbatas oleh waktu
Cinta yang tak terbatas dan tak pernah pudar
Ingatkah waktu kita bersama dulu
Kau yang selalu menemani aku ketika kita pergi?
Kebersamaan yang tak lekang oleh waktu hingga saat itu
Kini aku bingkai lukisan puisi cinta di dalam rindu
Kenangan yang membatu di altar waktu mengekalkan lirih
Cinta yang lahir dari puisi cinta yang mencoba menembus waktu.
malam ini
aku ingin kau hadir
aku ingin memandang wajahmu
aku ingin mendekapmu erat
ingin kudengarkan
genderang jantungmu
yang menceritakan
tentang kesungguhanmu
berpisah denganmu
adalah siksa bagiku
aku tak menginginkan itu
malam ini
ingin aku membelai wajahmu
selaksa pesona kutemui disana
binar matamu memberiku kekuatan
kaulah pelangi hati
yang selalu menghiasi gerimis
warnamu begitu indah
melukis langit
terlalu banyak
yang ingin ku ceritakan padamu
yaitu tentang
bintang berekor di ujung malam
angsa putih di danau
dan embun pagi dikelopak mawar
berada di dekatmu
adalah saat terindah bagiku
bersamamu
adalah waktu termanis dalam hidupku
tidak aku sia siakan walau sedetik
biar malam ini
menjadi saksi
kerinduanku akan harum aroma tubuhmu
kekasihku
nantikanlah aku
aku pasti akan kembali
dan kita akan bersama sama
menghitung bintang dilangit
dan alunan melodi itu menyatu dengan
desir angin malam
membawa serta cinta kita
bersamanya
selamat malam cinta
semoga mimpi indah
Andaikan malam yang sepi dapat bicara
Mungkin aku takkan kesepian
Penantianku kini hanya untukmu
Setiap saat berdoa untukmu
Kesetiaan yang ku miliki
tak pernah memudar
Cintaku ini untuk dirimu
Ibarat sungai yang kering tiada air
Menanti hujan turun dari langit
Kerinduanku pada dirimu
tak pernah berhenti
walau berjuta
godaan mengganggu
??
Aku cinta kepadamu tak terbatas waktu
Takkan ada selain dirimu
Cinta yang t’lah kita bina
pahit manis berdua
Demi cintaku
hanya untukmu
??
Andaikan malam yang sepi dapat bicara
Mungkin aku takkan kesepian
Kerinduanku pada dirimu
tak pernah berhenti
walau berjuta
godaan mengganggu
Aku cinta kepadamu
tak terbatas waktu
Takkan ada selain dirimu..
Cinta yang t’lah kita bina
pahit manis berdua
Demi cintaku
hanya untukmu
Aku cinta kepadamu tak terbatas waktu
Takkan ada selain dirimu..
Cinta tak terbatas waktu kasihku padamu bagai garis katulistiwa
Lurus namun tak bertepi
Cintaku padamu bagaikan daun yang barguguran Jatuh perlahan tapi ada untuk selamanya
Saat waktu terasa akan terhenti
Betapa enggan meninggalkan semua
Sang anginpun tak mampu menggeserkan garis itu.
Garis yang takkan pernah terputus oleh apapun
Kini aku datang dalam nafas sebuah puisi.
Menjaga karunia cinta ini sampai di ujung waktu.
Kerinduanku tak terbatas waktu
Mengalir deras menyegarkan sukmaku
CINTA ku tak pernah terbatas waktu pada tubuhku ada jiwa yg lembut dan syahdu.
Lembut belaian tanganmu yang dulu kurasakan.
Sekarang seperti tak berdaya lagi
Kini akulah yang akan mengantikan belaian tangan lembutmu itu
Saat waktu terasa akan terhenti betapa enggan meninggalkan semua
Terasa baru kemarin kita bersama menjalin kasih
Kini ku coba bacakan puisi dalam bahasa cinta tak terbatas waktu di saat kesendirian ini
Tapi kau tak mendengar
Aku nyanyikan lagu cinta agar engkau mengerti
Cintaku tak terbatas waktu maupun kenyataan biarpun engkau tak lagi milikku
Ketika senja berlarut mendekati malam jiwa yang penuh rona cinta menjadi merana begitu sedih terbatas waktu
Kini kucoba gambar kata cinta tak terbatas waktu
Walau hanya dalam goresan yang tak nyata
Aku merindukanmu sungguh aku merindukanmu
Tapi kau tak tampak dihadapanku bersama puisi cinta ini
Andaikan malam yang sepi dapat bicara
Mungkin aku takkan kesepian
Penantian cintaku kini hanya sebatas waktu
Mengingat apa yang kita rajut dengan kasih dan cinta
Cinta yang tak terbatas oleh ruang dan waktu
Adakah rindu ini masih mampu mengembalikan dirimu
Telah ku tata rapi dengan sayap-sayap cinta ini
Agar kau kembali dengan rindu yang menembus waktu dan rasa
Walau jumpa terbatas waktu,
Walau cinta yang membatu
Masihkah ada cinta yang dulu pernah kita rajut bersama
Terukir kenangan yang tak pudar yang tak terbatas oleh waktu
Cinta yang tak terbatas dan tak pernah pudar
Ingatkah waktu kita bersama dulu
Kau yang selalu menemani aku ketika kita pergi?
Kebersamaan yang tak lekang oleh waktu hingga saat itu
Kini aku bingkai lukisan puisi cinta di dalam rindu
Kenangan yang membatu di altar waktu mengekalkan lirih
Cinta yang lahir dari puisi cinta yang mencoba menembus waktu.
malam ini
aku ingin kau hadir
aku ingin memandang wajahmu
aku ingin mendekapmu erat
ingin kudengarkan
genderang jantungmu
yang menceritakan
tentang kesungguhanmu
berpisah denganmu
adalah siksa bagiku
aku tak menginginkan itu
malam ini
ingin aku membelai wajahmu
selaksa pesona kutemui disana
binar matamu memberiku kekuatan
kaulah pelangi hati
yang selalu menghiasi gerimis
warnamu begitu indah
melukis langit
terlalu banyak
yang ingin ku ceritakan padamu
yaitu tentang
bintang berekor di ujung malam
angsa putih di danau
dan embun pagi dikelopak mawar
berada di dekatmu
adalah saat terindah bagiku
bersamamu
adalah waktu termanis dalam hidupku
tidak aku sia siakan walau sedetik
biar malam ini
menjadi saksi
kerinduanku akan harum aroma tubuhmu
kekasihku
nantikanlah aku
aku pasti akan kembali
dan kita akan bersama sama
menghitung bintang dilangit
dan alunan melodi itu menyatu dengan
desir angin malam
membawa serta cinta kita
bersamanya
selamat malam cinta
semoga mimpi indah
Andaikan malam yang sepi dapat bicara
Mungkin aku takkan kesepian
Penantianku kini hanya untukmu
Setiap saat berdoa untukmu
Kesetiaan yang ku miliki
tak pernah memudar
Cintaku ini untuk dirimu
Ibarat sungai yang kering tiada air
Menanti hujan turun dari langit
Kerinduanku pada dirimu
tak pernah berhenti
walau berjuta
godaan mengganggu
??
Aku cinta kepadamu tak terbatas waktu
Takkan ada selain dirimu
Cinta yang t’lah kita bina
pahit manis berdua
Demi cintaku
hanya untukmu
??
Andaikan malam yang sepi dapat bicara
Mungkin aku takkan kesepian
Kerinduanku pada dirimu
tak pernah berhenti
walau berjuta
godaan mengganggu
Aku cinta kepadamu
tak terbatas waktu
Takkan ada selain dirimu..
Cinta yang t’lah kita bina
pahit manis berdua
Demi cintaku
hanya untukmu
Aku cinta kepadamu tak terbatas waktu
Takkan ada selain dirimu..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar